Empat Partai Oposisi Pertimbangkan Kerjasama

 

 Empat partai oposisi- Partai Demokrat, Ishin no to, Partai Generasi Masa Depan (PGMD) dan Minna no to- mempertimbangkan untuk berkoordinasi dalam menempatkan para kandidat dalam pemilihan anggota parlemen mendatang.

Di bawah prakarsa yang diajukan Partai Demokrat (Minshu to/DPJ), keempat partai oposisi menempatkan para kandidat pada konstituen yang relevan, guna melawan dominasi Partai Liberal Demokrat (Jimin to/LDP).

Pada hari Jumat (10/10) pekan silam, Sekretaris Jenderal DPJ, Edano Yukio menyatakan, “Walaupun skenario terbaik adalah kandidat Partai Demokrat akan menang , masih terdapat kemungkinan partai oposisi lainnya akan mengalahkan LDP dan Partai Komeito, yang mengakhiri situasi salah satu pihak dominan dan pihak lainnya lemah.”

Dalam pemilihan Majelis Rendah mendatang, jumlah daerah pemilihan dikurangi lima menjadi 295, dan sejumlah partai oposisi memiliki kandidat potensial seperti DPJ 133 orang, Ishin no to 67 orang, PGMD 25, dan Minna no to 6 orang.

Namun ada 113 daerah pemilihan yang tidak ada satu pun kandidat partai oposisi. Oleh karena itu, jika keempat partai oposisi bekerjasama di daerah pemilihan yang kososng itu, maka kemungkinan kemenangan partai oposisi lebih besar.

“Jika keempat partai dapat membentuk 100 “Kandidat Bersama”, dampaknya akan sama besar dengan pembuatan partai baru,” ungkap anggota senior Partai Demokrat.

Namun kondisi internal diantara keempat partai oposisi cenderung rumit. Inisiatif yang berusaha diambil terancam menghadapi berbagai hambatan.

Dalam pemilihan anggota Majelis Rendah sebelumnya, DPJ telah mencalonkan 270 kandidat. Jika DPJ tidak mengajukan pencalonan kandidatnya, dan kandidat dari sejumlah partai oposisi lainnya yang maju, maka DPJ harus mengurangi jumlah kandidatnya sendiri.

Menindaklanjuti ide itu, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum DPJ Okada Katsuya mengunjungi Osaka awal Oktober silam untuk bertemu dengan para mantan anggota parlemen asal DPJ. Dalam kesempatan itu, Okada memberi penjelasan dan mengharapkan pemahaman mereka serta mengungkapkan keinginanannya untuk melakukan koordinasi penempatan kandidat dengan Ishin no to.

Namun sejumlah mantan anggota parlemen asal DPJ mengungkapkan ketidaksetujuannya pada inisiatif tersebut, karena dinilai akan menghambat jalur mereka untuk berpartisipasi kembali dalam panggung politik nasional.

Melihat rencana koordinasi DPJ dan Ishin no to, anggota partai Minna no to dan Partai Generasi Masa Depan juga memperlihatkan minatnya untuk bergabung.

Namun mantan Ketua Minna no to, Yoshimi Watanabe, yang memiliki target untuk dapat berkolaborasi dengan partai berkuasa menyampaikan ketidaksetujuannya. “Memfokuskan pada kemenangan saja dalam pemilihan itu tidak baik,” ujarnya.

Melihat dinamika terkini, sejumlah pengamat menilai perpecahan internal Minna no to tidak dapat terhindarkan.

Sementara, Ketua Umum Ishin no to, Eda Kenji mempertimbangkan untuk bergabung dengan Partai Demokrat. Namun Hashimoto Toru, Ketua umum lainnya tidak menyukai kecenderungan DPJ yang bergantung pada dukungan dari Serikat Buruh.

Keempat partai oposisi tidak mempertimbangkan kesepakatan kebijakan atau aksi serupa, dan hanya menargetkan kerjasama agar para kandidat tidak bersaing dalam konstituensi di daerah pemilihan yang sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laba Bersih Nintendo Semester-I 2014 Capai 14,3 Miliar Yen

Toyota Tarik Lebih Dari 1 Juta Unit Mobil di Jepang & Dunia